SOSIALISASI BUDAYA PEMERINTAHAN DI KALURAHAN

KAYADI 06 Juli 2023 12:32:03 WIB

Patuk, 5 Juli 2023. Kalurahan Patuk menjadi tuan rumh sosialisasi Budaya Pemerintahan di Kalurahan oleh Bagian Organisasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Dalam kesempatan ini dihadiri oleh sekitar 30 peserta baik dari pamong maupun bamuskal di wilayah Kalurahan Patuk. Acara dimulai pukul 10.00 wib, oleh narasumber yaitu Bapak Kepala Bagian Organisasi yaitu Bapak Aji Sasono dan bapak Waziroh anggota bagian organisasi. 

Acara dibuka dengan sambutan dari bapak Lurah Catur Bowo mengucapkan selamat datang kepada narasumber dan seluruh peserta sosialisasi. Kemudian masuk kemateri yang pertama tentang RoadMap Reformasi Birokrasi Kalurahan oleh bapak Aji Sasono, yang memaparkan tentang Kampanye Reformasi Birokrasi Kalurahan yang sedang gencar disosialisasikan dan di 8 Kalurahan di Gunungkidul, harapanya kedepanya 144 Kalurahan di Gunungkidul juga akan mendapatkan sosialisasi ini. Dalam pemaparanya Pak Aji Sasono menerangkan 8 Area Perubahan yang menjadi komponen pengungkit yaitu;

  1. Manajemen Perubahan dengan hasil yang diharapkan adalah perubahan pola pikir dan budaya kerja, menurunkan resiko kegagalan akhibat resistensi perubahan
  2. Penataan Peraturan Perundang-undangan dengan harapan Regulasi yang tertib dan tidak tumpang tindih
  3. Penguatan Organisasi : Oganisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi
  4. Penguatan Tatalaksana : Meningkatnya efisiensi dan efektifitas Pemerintahan Kalurahan
  5. Penguatan SDM : SDM yang berintegritas,kompeten, kapabel dan berkinerja
  6. Penguatan Akuntabilitas : Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas
  7. Penguatan Pengawasan : penyelenggaraan Pemerintahan Kalurahan yang bersih dan Bebas KN
  8. Penguatan Pelayanan Publik : Pelayanan Sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

dalam kesempatan ini peserta dibekali Modul Roadmap Reformasi Birokrasi Kalrahan dan Materi yang runtut dan jelas untuk dipelajari sendiri.

Narasumber yang ke 2 yaitu Bapak Waziroh, beliau memaparkan tentang Budaya Pemerintahan SATRIYA adalah merupakan nilai-nilai yang terkandung di dalam filsofi Hamemayu Hayuning BawanaSATRIYA  memiliki dua makna.

  1. Pertama, SATRIYA dimaknai sebagai watak ksatria. Watak ksatria adalah sikap memegang teguh ajaran moral : sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati, dan bertanggung jawab). Semangat dimaksud adalah golong gilig yang artinya semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. Sifat atau watak inilah yang harus menjiwai seorang aparatur dalam menjalankan tugasnya.
  2. KeduaSATRIYA sebagai  singkatan dari : Selaras, Akal budi Luhur-jatidiri, Teladan-keteladanan, Rela Melayani, Inovatif, Yakin dan percaya diri, dan Ahli-profesional.  Masing-masing merupakan butir-butir dari falsafah Hamemayu Hayuning Bawana yang memiliki makna dan pengertian luhur yang selanjutnya dijabarkan dalam indikator-indikator perilaku sebagaimana uraian berikut.

Selaras artinya  dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan,  alam dan sesama manusia. Kata kuncinya adalah selaras.

Indikator perilaku :

  1. Taqwa, taat dan patuh pada nilai-nilai ajaran agama.
  2. Mencintai lingkungan hidup dengan peduli dan menjaga  lingkungan alam sekitar.
  3. Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan kerja dan lingkungan hidup.
  4. Menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, rekan kerja dan masyarakat.

Akal budi luhur-jatidiri artinya keluhuran jatidiri seseorang merupakan pengejawantahan perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

LAYANAN INFORMASI